Kamis, 19 November 2015
Selasa, 10 November 2015
Mirisnya Pesta Bikini di lingkungan Anak sekolah
Mengikuti pesta Hura hura dengan pakaian yang tidak pantas itu di sebut Gaul ??????
Bagi para perempuan mereka sengaja menjadi objek pemuas laki-laki dan dipertontonkan seperti layaknya Hewan ataupun binatang....
Ya Allah... Pahit sekali dunia ini mereka itu Generasi perempuan , yang akan meneruskan generasi indonesia di masa depan .
Dan mereka juga sebagai generasi laki-laki yang akan menjaga dan melindungi negara kita :)
Tapiiii.. aku yakin mereka seperti itu karena mereka belum mengerti ,tapi ketika nanti mereka mengerti sadar, pasti mereka akan Malu.
yaa semoga seperti itu Dan semoga mereka merasa malu bukan lagi menyukainya atau mewariskan budaya asing yang entah dari mana asalnya kepada anaknya ....
@
Bagi para perempuan mereka sengaja menjadi objek pemuas laki-laki dan dipertontonkan seperti layaknya Hewan ataupun binatang....
Ya Allah... Pahit sekali dunia ini mereka itu Generasi perempuan , yang akan meneruskan generasi indonesia di masa depan .
Dan mereka juga sebagai generasi laki-laki yang akan menjaga dan melindungi negara kita :)
Tapiiii.. aku yakin mereka seperti itu karena mereka belum mengerti ,tapi ketika nanti mereka mengerti sadar, pasti mereka akan Malu.
yaa semoga seperti itu Dan semoga mereka merasa malu bukan lagi menyukainya atau mewariskan budaya asing yang entah dari mana asalnya kepada anaknya ....
Senin, 19 Oktober 2015
Kasih Mu ayah ...
Rahasia Besar Seorang Ayah yang Jarang Diketahui Anak-anaknya
Mungkin ibu lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?
Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering
menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja
dengan wajah yang letih ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku
lakukan seharian, walau beliau tak bertanya langsung kepadaku karena
saking letihnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur
nyenyakku.
Saat aku sakit demam, ayah membentakku “Sudah diberitahu,
Jangan minum es!” Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis
didepan ibu.
Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku.
Ketika aku remaja, aku meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan
tegas berkata “Tidak boleh! ”Sadarkah aku, bahwa ayahku hanya ingin
menjaga aku, beliau lebih tahu dunia luar, dibandingkan aku bahkan
ibuku?
Karena bagi ayah, aku adalah sesuatu yang sangat berharga.
Saat aku sudah dipercayai olehnya, ayah pun melonggarkan peraturannya.
Maka kadang aku melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu
aku diruang tamu dengan rasa sangat risau, bahkan sampai menyuruh ibu
untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanku, ”dimana,
dan sedang apa aku diluar sana.”
Setelah aku dewasa, walau ibu yang
mengantar aku ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah aku, bahwa ayahlah
yang berkata: Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat
kita bersama.
Disaat aku merengek memerlukan ini – itu, untuk
keperluan kuliahku, ayah hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau
memenuhinya, dan cuma berpikir, kemana aku harus mencari uang tambahan,
padahal gajiku pas-pasan dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam.
Saat aku berjaya. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk
tangan untukku. Ayahlah yang mengabari sanak saudara, ”anakku sekarang
sukses.
Kamis, 15 Oktober 2015
Mitos yang beredar di Masyakat Kaum Wanita
TERNYATA INI MITOS (KERAMAS, MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU SAAT HAID)
Assalamu alaikum warohmatullah wabarokatuuh,,,
Saudara-saudariku tercinta,,,
Ada rumor yang beredar di kalangan saudari kita, para muslimah, bahwa pada saat menstruasi/haid tidak diperbolehkan keramas, potong rambut maupun potong kuku. Lalu timbul berbagai macam perbedaan pendapat yang membuat bingung kaum wanita, sebenarnya boleh tidak sich keramas, memotong rambut dan kuku pada saat sedang haid?
Baiklah pada kesempatan kali ini kami akan mencoba menjelaskan mengenai hal di atas satu per satu :
1). Hukum Keramas Bagi Wanita Haid
Tidak ada dalil atau nash baik dari Al-Qur'an maupun hadits yang
melarang orang yang sedang haid atau nifas untuk mandi keramas
(membersihkan rambutnya). Yang tidak diperbolehkan adalah mandi keramas
dengan niat untuk menghilangkan hadas haid dan nifasnya, padahal haid
atau nifasnya belum selesai, sebab hal ini berarti telah bermain-main
dalam ibadah (tala’ub).
Kemungkinan, rumor tidak bolehnya keramas bagi wanita haid atau nifas itu muncul karena khawatir ada rambut yang lepas pada saat rambut tersebut dalam status hadas dan tidak ikut disucikan ketika haid atau nifas telah putus (selesai). Rumor tersebut tidak benar, sebab menghilangkan rambut atau kuku pada saat haid atau nifas tidak sampai dilarang. Ulama hanya menganjurkan bagi orang yang sedang junub atau haid agar tidak menghilangkan bagian dari tubuhnya dengan sengaja sebelum mandi junub dilakukan.
2). Hukum Potong Rambut dan Kuku
Kemungkinan, rumor tidak bolehnya keramas bagi wanita haid atau nifas itu muncul karena khawatir ada rambut yang lepas pada saat rambut tersebut dalam status hadas dan tidak ikut disucikan ketika haid atau nifas telah putus (selesai). Rumor tersebut tidak benar, sebab menghilangkan rambut atau kuku pada saat haid atau nifas tidak sampai dilarang. Ulama hanya menganjurkan bagi orang yang sedang junub atau haid agar tidak menghilangkan bagian dari tubuhnya dengan sengaja sebelum mandi junub dilakukan.
2). Hukum Potong Rambut dan Kuku
Hukumnya boleh memotong rambut dan kuku bagi perempuan yang sedang haid
dan tidak perlu mencuci rambut dan kuku yang sudah dipotong tersebut
saat bersuci atau saat mandi junub/jinabat. Karena tidak ada dalil
hadits maupun Quran yang melarang seorang perempuan yang sedang haid
memotong kuku dan rambutnya.
> Dasar hukumnya adalah sebagai berikut:
1. Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj (تحفة المحتاج في شرح المنهاج) V/56 menyatakan: النص على أن الحائض تأخذها " انتهى يعني الظفر والعانة والإبط
Artinya: Menurut nash madzhab Syafi'i, perempuan haid boleh memotong kuku, bulu kemaluan, dan bulu ketiak.
2. Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim menyatakan kata-kata Nabi saat Aisyah haid pada waktu haji wada'
اخَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ فَأَهْلَلْنَا بِعُمْرَةٍ ، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَنْ كَانَ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيُهِلَّ بِالْحَجِّ مَعَ الْعُمْرَةِ ، ثُمَّ لا يُحِلَّ حَتَّى يُتِمَّهُمَا جَمِيعًا قَالَتْ : فَقَدِمْتُ مَكَّةَ وَأَنَا حَائِضٌ فَلَمْ أَطُفْ بِالْبَيْتِ وَلا بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ ، فَشَكَوْتُ ذَلِكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : " انْقُضِي رَأْسَكِ وَامْتَشِطِي وَأَهِلِّي بِالْحَجِّ وَدَعِي الْعُمْرَةَ
Arti kesimpulan: Nabi memerintahkan Aisyah untuk menyisir rambut pada saat haid ( وَامْتَشِطِي).
Seperti diketahui, menyisir rambut sangat berpotensi menggugurkan rambut. Itu artinya Nabi mengijinkan perempuan menggugurkan rambutnya saat haid.
Menurut madzhab Syafi'i, perempuan haid boleh memotong kuku, bulu kemaluan, dan bulu ketiak.
3. Ibnu Taimiyah dalam Majmuk al-Fatawa (21/120) menyatakan: وما أعلم على كراهية إزالة شعر الجنب وظفره دليلا شرعيا
Artinya: saya tidak menemukan dalil syar'i atas makruhnya menghilangkan rambut dan memotong kuku bagi orang junub.
Wa Allahu 'alam bishowab,,,
Semoga bermanfaat,,,
1. Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj (تحفة المحتاج في شرح المنهاج) V/56 menyatakan: النص على أن الحائض تأخذها " انتهى يعني الظفر والعانة والإبط
Artinya: Menurut nash madzhab Syafi'i, perempuan haid boleh memotong kuku, bulu kemaluan, dan bulu ketiak.
2. Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim menyatakan kata-kata Nabi saat Aisyah haid pada waktu haji wada'
اخَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ فَأَهْلَلْنَا بِعُمْرَةٍ ، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَنْ كَانَ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيُهِلَّ بِالْحَجِّ مَعَ الْعُمْرَةِ ، ثُمَّ لا يُحِلَّ حَتَّى يُتِمَّهُمَا جَمِيعًا قَالَتْ : فَقَدِمْتُ مَكَّةَ وَأَنَا حَائِضٌ فَلَمْ أَطُفْ بِالْبَيْتِ وَلا بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ ، فَشَكَوْتُ ذَلِكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : " انْقُضِي رَأْسَكِ وَامْتَشِطِي وَأَهِلِّي بِالْحَجِّ وَدَعِي الْعُمْرَةَ
Arti kesimpulan: Nabi memerintahkan Aisyah untuk menyisir rambut pada saat haid ( وَامْتَشِطِي).
Seperti diketahui, menyisir rambut sangat berpotensi menggugurkan rambut. Itu artinya Nabi mengijinkan perempuan menggugurkan rambutnya saat haid.
Menurut madzhab Syafi'i, perempuan haid boleh memotong kuku, bulu kemaluan, dan bulu ketiak.
3. Ibnu Taimiyah dalam Majmuk al-Fatawa (21/120) menyatakan: وما أعلم على كراهية إزالة شعر الجنب وظفره دليلا شرعيا
Artinya: saya tidak menemukan dalil syar'i atas makruhnya menghilangkan rambut dan memotong kuku bagi orang junub.
Wa Allahu 'alam bishowab,,,
Semoga bermanfaat,,,
Rabu, 14 Oktober 2015
Jeritan Seorang anak
UNTUK AYAH DAN IBU
Ayah, Ibu mengapa kalian bersatu bila hanya akan menyakitiku, Ayah, Ibu aku tak pernah berharap dilahirkan ke Dunia ini. Aku tahu Ibu menyesal telah melahirkanku. Dan ayah tak pernah berharapp aku ada. Kata – katamu masih jelas ditelingaku Bu saat kamu mengatakan seharusnya kamu tak pernah mengharapkan aku bersamamu karena ayah telah menyakitimu, dan kata – kata Ayah saat dia mengatakan seharusnya dia tak pernah membiayaiku karena kesalahanmu Bu.
Aku mengerti Ayah, Ibu aku memang pantas disalahkan bahkan oleh kesalahan yang akupun tak tahu salahku apa dalam kejadian ini. Aku mengerti aku memang tak pernah diinginkan. Ayah, Ibu aku memang terbiasa berdiri sendiri.Aku terbiasa hanya menyimpan apa yang aku rasakan untuk diriku sendiri bukan untuk ku bagi kepada orang lain. Ayah Ibu kalian tahu saat aku pertama merasakan jatuh cinta, rasanya bahagia yaa Bu, Yah namun aku tak pernah bisa membagi ceritaku dengan kalian. Owh, iyaa aku juga pernah melihat temanku jalan – jalan dengan kedua orang tuanya. Aku ingin kita seperti itu Bu, Yah.
Tapi aku sadar bahkan kehadirankupun tak pernah kalian inginkan, aku pun tak ingin dilahirkan. Kadang aku iri saat teman – temanku bercerita tentang keakrabannya dengan salah satu dari orang tuanya, saat mereka berbagi cerita dengan kedua orang tuanya. Sedangkan aku, aku tak pernah berbagi cerita dengan Ibu apalagi Ayahku
Senin, 09 Maret 2015
Cerpen Abadi
Judul: Abadi
Genre: happy and sad
Karya: Susanti
.
.
Matahari telah memancarkan
sinarnya menggantikan sang bulan.
Prilly yang masih tidur dan
terlelap dalam mimpi indahnya terpaksa harus bangun dan berangkat kesekolah.
Prilly latuconsina yah gadis
yang cantik dan manis ini mempunyai sahabat yang begitu setia dan selalu
menghiburnya dikala kesedihan melanda dirinya. Yaps sahabatnya bernama Aliando
Syarief yang kerap dipanggila ali.
Persahabatan mereka
sangatlah langgeng bayangkan saja dari mereka berusia 5 tahun hingga SMA mereka
tetap bersama-sama.
Hingga akhirnya ali dan
prilly saling jatuh cinta dan menjadi sepasang kekasih.
Ali: prill..
Prilly: eum
Ali : inikan udah satu tahun
kita jadian dan aku mau merayakan itu
Prilly : maksud kamu?
Ali : kita dinner yah nanti
malam
Prilly : eum gimana yah???
Ali : ayolah *dengan wajah
memelasnya dan prilly yang melihat itu tak bisa menolak keinginan kekasih
tercintanya itu
Prilly : okk nanti malam
yah,jemput loh awas kalau gk di jemput
Ali : sipp bos *mencubit pipi
chubby prilly.
Prilly yang merasa kesakitan
langsung mengejar ali dan yah begitulah mereka walau sudah menjadi sepasang
kekasih namun persahabatan mereka tetap terjalin dan sebuah kejailan-kejailan
dan hal-hal konyol lainnya.
Kini siang berganti malam.
Ali yang sedang bersiap-siap untuk dinnernya bersama orang yang sangat
dicintainya itu. Ali mengenakan kemejan berwarna hitam serta jeans biru tua.
Dia telah siap untuk menjemput prilly, tak perlu banyak cingcong dia langsung
menuju bagasi dan menyalakan mesin mobilnya. Tak butuh waktu lama untuk dia
sampai dirumah prilly.
Ali memarkirkan mobilnya
dihalaman rumah prilly yang cukup luas itu. ali turun dari mobilnya belum
sempat dia mengetok pintu rumah prilly. Gadis cantik itu muncul dari balik
pintu.
Betapa terkejutnya ali
prilly telah siap dan dia begitu cantik malam ini dengan mengenakan dress
berwarna ungu yang panjangnya 10cm diatas lutut prilly dan rambut yang
dikesampingkan itu serta pita berwarna ungu
Yang menambah kecantikannya
itu. Ali hanya bisa melongo dan menelan salivanya sendiri.
Prilly: li..aly.. halow
*menepuk pundak ali
Ali : ahh iyya..
Prilly : yuk berangkat
Ali : iya ayo
Ali membawa prilly ke sebuah
taman yang begitu indah dengan di hiasi lilin-lilin yang berbentuk love
ditengahnya terdapat meja yang sudah dihidangkan berbagai makanan yang lezat
dan kursi, serta kemilauan lampu yang kerlap-kerlip ditambah lagi suasana malam
yang damai.
Ali dan prilly telah usai
makan, Mereka memutuskan untuk pulang. Ditengah perjalanan suatu peristiwa
menimpa mereka. Mobil yang di lajukan ali menabrak pohon besar. Ali dan prilly
dibawa ke rumah saki
Beruntunglah prilly yang
masih selamat dan hanya mengalami luka ringan, namun sebaliknya ali kini sedang
kritis dan koma akibat benturan keras dikepalanya itu.
Prilly dengan sangat setia
dan tulusnya menjaga ali sampai hembusan nafas terakhir ali. Prilly pun shok
dan histeris dia membisikkan sebuah kalimat indah pada ali disela-sela isak
tangisnya itu
"Aku janji li aku akan
menyusulmu dengan segera. Tunggulah aku disana li" begitulah bisikkan
prilly pada ali
Yah ternyata benar apa yang
di ucapkan prilly. Setelah pulang dari pemakaman ali, prilly tertabrak truk dan
mengeluarkan banyak darah. Dia meninggal dalam perjalanan menuju ke rumah
sakit.
Kini makam ali dan prilly
bersebelahan.
..TAMAT..
Selasa, 24 Februari 2015
Semua Sudah Terlambat Saat Aku Tahu Kau Mencintaiku
Tidak ada yang lebih
menyakitkan dibanding menyimpan perasaan mendalam pada seseorang. Pengakuan itu
belum sempat terucap, tetapi dia yang aku cintai sudah pergi selamanya. Dia
pergi tanpa tahu bahwa aku mencintainya.
Ada satu hal yang
selalu aku simpan dalam hatiku, aku jatuh cinta padanya. Sejak masih duduk di
bangku SMA, aku selalu curi-curi pandang ketika jam istirahat. Kadang aku
sengaja pamit ke toilet hanya untuk melihatnya bermain basket saat kelasnya ada
pelajaran olahraga. Walaupun hanya menatapnya selama 5 menit, rasanya
kebahagiaanku penuh sepanjang hari.
Remaja selalu
malu-malu mengungkapkan isi hatinya, apalagi aku yang memang punya sifat
pemalu. Hampir tidak ada sinyal cinta yang aku kirim padanya. Aku tidak
seberani teman-temanku yang bisa titip salam atau terang-terangan mengatakan
suka pada cowok yang mereka suka. Jadilah aku memendam perasaanku. Mungkin ini
masih cinta monyet, yang akan memudar seiring berjalannya waktu. Dan suatu saat
kelak, aku akan benar-benar jatuh cinta di tingkat yang lebih serius dengan
pria lain.
Nyatanya perkiraanku
salah. Walaupun saat kuliah S1 aku sempat berpacaran dengan pria lain (namanya
Yanuar), aku tetap meletakkan kenangan akan Panji dalam hatiku. Singkat cerita,
saat aku mengambil S2, aku bertemu lagi dengan Panji. Takdir tersebut membawaku
pada rahasia yang terpendam. Hatiku kembali berdetak, kembali merasakan
indahnya jatuh cinta hanya dengan menatap kedua matanya. Perasaan yang tidak
pernah aku rasakan dengan Yanuar.
Beberapa kali kami
berada di kelas yang sama. Dia masih Panji yang ramah dan suka bercanda. Hubungan
kami tetap dekat, tapi tetap saja, tidak ada keberanian untuk mengungkapkan
rasa cintaku padanya. Bagaimana aku bisa menyatakan perasaanku, ada Yanuar yang
masih menjadi pacarku. Egois memang, aku bahkan sering merasa bersalah pada
Yanuar, tapi aku tidak bisa membohongi hatiku. Jika saja Panji mengajakku untuk
jadi kekasihnya, atau bahkan istrinya, aku tidak akan menolak.
Sayangnya, takdir
yang mempertemukan kami harus berakhir. Suatu hari, di sebuah musim penghujan
di akhir bulan Desember, Panji mengalami kecelakaan. Dua hari dia dirawat di
UGD, tetapi nyawanya tidak tertolong. Dia pergi selama-lamanya.
Duniaku hancur,
setiap inci tubuhku
menjerit akan kepergiannya,
aku bahkan tidak bisa
lagi merasakan sakitnya hatiku,
seolah ada bagian
tubuhku yang hilang,
jika diibaratkan, aku
bagai guci yang pecah berkeping-keping.
Aku hadir dalam pemakamannya.
Aku hadir dalam setiap acara doa yang dilakukan keluarganya setiap malam.
Aku hadir dalam setiap acara doa yang dilakukan keluarganya setiap malam.
Di duka yang teramat
sangat, ibu Panji memintaku untuk menemaninya, setelah para tamu
pulang."Mbak, mbak ini temannya Panji yang namanya Putri kan?" ujar
wanita tua itu. Aku bisa melihat ada duka mendalam di balik senyumnya.
Aku mengangguk, lalu
wanita itu mengajakku ke sebuah ruangan, yang menurutnya adalah kamar Panji.
Wanita itu
menceritakan sebuah rahasia yang tidak aku ketahui. "Anak ibu.. Panji, dia
pernah bilang bahwa dia suka dengan Putri, cinta," lanjutnya.
Detik demi detik
berlalu, aku mendengarkan pengakuan ibu Panji bahwa putranya ternyata memendam
rahasia. Ternyata selama ini Panji melakukan hal yang sama denganku, diam-diam
merahasiakan perasaannya. Bahkan sejak masih di bangku SMA.
"Waktu itu Panji
pernah bilang, sekarang Putri sudah punya pacar, mungkin harus menunggu nak
Putri putus dulu, baru dia berani jujur," lanjut ibu Panji dengan air mata
yang jatuh dari pelupuk matanya.
Aku tidak bisa
menahan air mataku, aku menangis di dalam pelukan ibu Panji. Aku menangis
hingga dadaku terasa ingin meledak.
Aku menyesal,
sangat menyesal.
Aku tidak sempat mengatakan
bagaimana perasaanku padanya.
Hingga detik ini,
penyesalan itu masih ada.
Masih mengganjal di dalam lubuk hatiku yang terdalam.
Rasanya bahkan jauh lebih berat dibandingkan saat Panji masih hidup.
Masih mengganjal di dalam lubuk hatiku yang terdalam.
Rasanya bahkan jauh lebih berat dibandingkan saat Panji masih hidup.
Kau bisa mendengar
doa-doaku tiap malam, Panji?
Aku merindukanmu.
+++++++++++++++++++
(¸.•¨¯`* Jodoh, rezeki, maut, adalah
rahasia-Nya, namun apabila kita tidak mengupayakannya maka Jodoh dan rezeki itu
tidak akan pernah datang kepada kita. maka jemputlah jodohmu. Sebab jodohmu
adalah rezekimu, namun rezekimu bukan merupakan jodoh.
(¸.•¨¯`* Jika jodoh datang menghampirimu
dan merasakan dia selalu bersemayam di hati kita, maka dekatkanlah dan
eratkanlah jodohmu itu, panggil dan sapalah dia. Sebab Allah telah memilihkan
jodohmu untuk dia. Wanita yang baik pastilah mendapatkan pria yang baik!
(¸.•¨¯`* Jangan kedepankan rasa egomu sebab
Allah murka dengan egomu, sehingga setan dan iblis pun dengan senang hati
menyelimuti hatimu sehingga membuat egomu menjauhkan jodohmu sendiri.
(¸.•¨¯`* Tidak ada kamus dalam kehidupan jika
seorang wanita harus terlebih dahulu menghubungi si dia, maka harkat dan
martabatnya akan jatuh, begitu pula sebaliknya tidak ada nilai kelebihan jika
seorang pria menghubungi wanita terlebih dahulu. Namun semuanya tergantung pada
individu masing-masing...! Mau dilihat dari sudut pandang yang bagaimana
sehingga harkat dan martabat kita jatuh, malu, dan merendahkan diri dihadapan
orang lain...!!
(¸.•¨¯`*
Penyesalan selalu datang terlambat,
jika penyesalan datangnya di depan maka manusia tidak akan pernah tahu
bagaimana pengorbanan, bagaimana bentuk perjuangan, bagaimana bentuk derita,
dan bagaimana rasanya sakit hati, dan bagaimana bentuk ujian dan cobaan
ditimpakan kepadanya...
(¸.•¨¯`*
Hidup itu indah apabila kita saling
mencintai, namun keindahan tak akan sempurna jika keduanya atau salah satu di
antaranya hanya memendam perasaan saja.
(¸.•¨¯`* Kunci kebahagiaan yang khakiki adalah
munculnya naluri kejujuran setiap insan.
(¸.•¨¯`* Putus cinta emang udah biasa, namun
cinta terpendam tersiksa sampai mati...
(¸.•¨¯`* Kisah nyata di atas setidaknya
menginsipirasi kita, bagaimana usaha kita dalam menjemput jodoh.
Senin, 23 Februari 2015
JANJI TERAKHIR
Pagi ini dia datang
menemuiku, duduk di sampingku dan tersenyum menatapku. Aku benar-benar tak
berdaya melihat tatapan itu, tatapan yang begitu hangat, penuh harap dan selalu
membuatku bisa memaafkannya. Aku sadar, aku sangat mencintainya, aku tidak
ingin kehilangan dia., meski dia sering menyakiti hatiku dan membuatku menangis.
Tidak hanya itu, akupun kehilangan sahabatku, aku tidak peduli dengan perkataan
orang lain tentang aku. Aku akan tetap memaafkan Elga, meskipun dia sering
menghianati cintaku.
“Aku gak tau harus bilang apa lagi, buat kesekian kalinya kamu selingkuh! Kamu udah ngancurin kepercayaan aku!”
Aku tidak sanggup menatap matanya lagi, air mataku jatuh begitu deras menghujani wajahku. Aku tak berdaya, begitu lemas dan Dia memelukku erat.
“Maafin aku Nilam, maafin aku! Aku janji gak akan nyakitin kamu lagi. Aku janji Nilam. Aku sayang kamu! Please, kamu jangan nangis lagi!”
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi selain memaafkannya, aku tidak ingin kehilangan Elga, aku sangat mencintainya.
Malam ini Elga menjemputku, kami akan kencan dan makan malam. Aku sengaja mengenakan gaun biru pemberian Elga dan berdandan secantik mungkin. Kutemui Elga di ruang tamu, Dia tersenyum, memandangiku dari atas hingga bawah.
“Nilam, kamu cantik banget malam ini.”
“Makasih. Kita jadi dinner kan?”
“Ya tentu, tapi Nilam, malam ini aku gak bawa mobil dan mobil kamu masih di bengkel, kamu gak keberatan kita naik Taksi?”
“Engga ko, ya udah kita panggil Taksi aja, ayo.”
Dengan penuh semangat aku menggandeng lengan Elga. Ini benar-benar menyenangkan, disepanjang perjalanan Elga menggenggam erat tanganku, aku bersandar dibahu Elga menikmati perjalanan kami dan melupakan semua kesalahan yang telah Elga perbuat padaku.
Kami berhenti disebuah Tenda di pinggir jalan. Aku sedikit ragu, apa Elga benar-benar mengajakku makan ditempat seperti ini. Aku tahu betul sifat Elga, dia tidak mungkin mau makan di warung kecil di pinggir jalan.
“Kenapa El? Mienya gak enak?”
“Enggak ko, mienya enak, Cuma panas aja. Kamu gak apa-apa kan makan ditempat kaya gini Nilam?”
“Enggak. Aku sering ko makan ditempat kaya gini. Mie ayamnya enak loch. Kamu kunyah pelan-pelan dan nikmati rasanya dalam-dalam.”
Aku yakin, Elga gak pernah makan ditempat kaya gini. Tapi sepertinya Elga mulai menikmati makanannya, dia bercerita panjang lebar tentang teman-temannya, keluarganya dan banyak hal.
Dua tahun bersama Elga bukan waktu yang singkat, dan tidak mudah untuk mempertahankan hubungan kami selama ini. Elga sering menghianati aku, bukan satu atau dua kali Elga berselingkuh, tapi dia tetap kembali padaku. Dan aku selalu memaafkannya, itu yang membuatku kehilangan sahabat-sahabatku. Mereka benar, aku wanita bodoh yang mau dipermainkan oleh Elga. Meskipun kini mereka menjauhiku, aku tetap menganggap mereka sahabatku.
Selesai makan Elga Nampak kebingungan, dia mencari-cari sesuatu dari saku celananya.
“Apa dompetku ketinggalan di Taksi?”
“Yakin di saku gak ada?”
“Gak ada. Gimana dong?”
“ya udah, pake uang aku aja. Setiap jalan selalu kamu yang traktir aku, sekarang giliran aku yang traktir kamu. Ok!”
“ok. Makasih ya sayang, maafin aku.”
Saat di kampus, aku bertemu dengan Alin dan Flora. Aku sangat merindukan kedua sahabatku itu, hampir empat bulan kami tidak bersama, hingga saat ini mereka tetap sahabat terbaikku. Saat berpapasan, Alin menarik tanganku.
“Nilam, kamu sakit? Ko pucet sich?”
Alin bicara padaku, ini seperti mimpi, Alin masih peduli padaku.
“Engga, Cuma capek aja ko Lin. Kalian apa kabar?”
“Jelas capek lah, punya pacar diselingkuhin terus! Lagian mau aja sich dimainin sama cowok playboy kaya Elga! Jangan-jangan Elga gak sayang sama kamu? Ups, keceplosan.”
“Stop Flo! Kasian Nilam! Kamu kenapa sich Flo bahas itu mulu? Nilam kan gak salah.”
“Udah dech Alin, kamu diem aja! Harusnya kamu ngaca Nilam! Kenapa kamu diselingkuhin terus!”
Flora bener, jangan-jangan Elga gak sayang sama aku, Elga gak cinta sama aku, itu yang buat Elga selalu menghianati aku. Selama ini aku gak pernah berfikir ke arah sana, mungkin karena aku terlalu mencintai Elga dan takut kehilangan Elga. Semalaman aku memikirkan hal itu, aku ragu terhadap perasaan Elga padaku. Jika benar Elga tidak mencintaiku, aku benar-benar tidak bisa memaafkannya lagi.
Meskipun tidak ada jadwal kuliah, aku tetap pergi ke kampus untuk mengerjakan tugas kelompok. Setelah larut malam dan kampus sudah hampir sepi aku pun pulang. Saat sampai ke tempat parkir, aku melihat Elga bersama seorang wanita. Aku tidak bisa melihat wajah wanita itu karena dia membelakangiku. Mungkin Elga menghianatiku lagi. Kali ini aku tidak bisa memaafkannya. Mereka masuk ke dalam mobil, aku bisa melihat wanitaitu, sangat jelas, dia sahabatku, Flora….
Sungguh, aku benar-benar tidak bisa memaafkan Elga. Akan ku pastikan, apa Elga akan jujur padaku atau dia akan membohongiku, ku ambil ponselku dan menghubungi Elga.
“Hallo, kamu bisa jemput aku sekarang El?”
“Maaf Nilam, aku gak bisa kalo sekarang. Aku lagi nganter kakak, kamu gak bawa mobil ya?”
“Emang kakak kamu mau kemana El?”
“Mau ke…, itu mau belanja. Sekarang kamu dimana?”
“El! Sejak kapan kamu mau nganter kakak kamu belanja? Sejak Flora jadi kakak kamu? Hah?!!”
“Nilam, kamu ngomong apa sayang? Kamu bilang sekarang lagi dimana?”
“Aku liat sendiri kamu pergi sama Flora El! Kamu gak usah bohongin aku! Kali ini aku gak bisa maafin kamu El! Kenapa kamu harus selingkuh sama Flora El? Aku benci kamu! Mulai sekarang aku gak mau liat kamu lagi! Kita Putus El!”
“Nilam, ini gak…….”
Kubuang ponselku, kulaju mobilku dengan kecepatan tertinggi, air mataku terus berjatuhan, hatiku sangat sakit, aku harus menerima kenyataan bahwa Elga tidak mencintaiku, dia berselingkuh dengan sahabatku.
Beberapa hari setelah kejadian itu aku tidak masuk kuliah, aku hanya bisa mengurung diri di kamar dan menangis. Beruntung Ibu dan Ayah mengerti perasaanku, mereka memberikan semangat padaku dan mendukung aku untuk melupakan Elga, meskipun aku tau itu tak mudah. Setiap hari Elga datang ke rumah dan meminta maaf, bahkan Elga sempat semalaman berada di depan gerbang rumahku, tapi aku tidak menemuinya. Aku berjanji tidak akan memafkan Elga, dan janjiku takan kuingkari, tidak seperti janji-janji Elga yang tidak akan menghianatiku yang selalu dia ingkari.
Hari ini kuputuskan untuk pergi kuliah, aku berharap tidak bertemu dengan Elga. Tapi seusai kuliah, tiba-tiba Elga ada dihadapanku.
“Maafin aku Nilam! Aku sama Flora gak ada hubungan apa-apa. Aku Cuma nanyain tentang kamu ke dia Nilam!
“Kita udah putus El! Jangan ganggu aku lagi! Sekarang kamu bebas! Kamu mau punya pacar Tujuh juga bukan urusan aku!”
“Tapi Nilam…..”
Aku berlari meninggalkan Elga, meskipun aku sangat mencintainya, aku harus bisa melupakannya. Elga terus mengejarku dan mengucapkan kata maaf. Tapi aku tak pedulikan dia, aku semakin cepat berlari dan menyebrangi jalan raya. Ketika sampai di seberang jalan, terdengar suara tabrakan, dan…………
“Elgaaaa…..”
Elga tertabrak mobil saat mengejarku, dia terpental sangat jauh. Mawar merah yang ia bawa berserakan bercampur dengan merahnya darah yang keluar dari kepala Elga.
“Elga, maafin aku!”
“Nilam. Ma-af ma-af a-ku jan-ji jan-ji ga sa-ki-tin ka-mu la-gi a-ku cin-ta ka-mu a-ku ma-u ni-kah sa-ma kam……”
“Elgaaaaaa……”
Elga meninggal saat itu juga, ini semua salahku, jika aku mau memaafkan Elga semua ini takan terjadi. Sekarang aku harus menerima kenyataan ini, kenyataan yang sangat pahit yang tidak aku inginkan, yang tidak mungkin bisa aku lupakan. Elga menghembuskan nafas terakhirnya dipelukanku, disaat terakhir dia berjanji takan menyakitiku lagi, disaat dia mengatakan mencintaiku dan ingin menikah denganku. Dia mengatakan semuanya disaat meregang nyawa ketika menahan sakit dari benturan keras, ketika darahnya mengalir begitu deras membasahi aspal jalanan.
Rasanya ingin sekali menemani Elga didalam tanah sana, menemaninya dalam kegelapan, kesunyian, kedinginan, aku tidak bisa berhenti menangis, menyesali perbuatanku, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.
Satu minggu setelah Elga meninggal, aku masih menangis, membayangkan semua kenangan indah bersama Elga yang tidak akan pernah terulang lagi. Senyuman Elga, tatapan Elga, takan pernah bisa kulupakan.
“Nilam sayang, ini ada titipan dari Ibunya Elga. Kamu jangan melamun terus dong! Kamu harus bangkit! Biar Elga tenang di alam sana. Ibu yakin kamu bisa!”
“Ini salah aku Bu. Aku butuh waktu.”
Kubuka bingkisan dari Ibu Elga, didalamnya ada kotak kecil berwarna merah, mawar merah yang telah layu dan amplop berwarna merah. Didalam kotak merah itu terdapat sepasang cincin. Aku pun menangis kembali dan membuka amplop itu.
“Aku gak tau harus bilang apa lagi, buat kesekian kalinya kamu selingkuh! Kamu udah ngancurin kepercayaan aku!”
Aku tidak sanggup menatap matanya lagi, air mataku jatuh begitu deras menghujani wajahku. Aku tak berdaya, begitu lemas dan Dia memelukku erat.
“Maafin aku Nilam, maafin aku! Aku janji gak akan nyakitin kamu lagi. Aku janji Nilam. Aku sayang kamu! Please, kamu jangan nangis lagi!”
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi selain memaafkannya, aku tidak ingin kehilangan Elga, aku sangat mencintainya.
Malam ini Elga menjemputku, kami akan kencan dan makan malam. Aku sengaja mengenakan gaun biru pemberian Elga dan berdandan secantik mungkin. Kutemui Elga di ruang tamu, Dia tersenyum, memandangiku dari atas hingga bawah.
“Nilam, kamu cantik banget malam ini.”
“Makasih. Kita jadi dinner kan?”
“Ya tentu, tapi Nilam, malam ini aku gak bawa mobil dan mobil kamu masih di bengkel, kamu gak keberatan kita naik Taksi?”
“Engga ko, ya udah kita panggil Taksi aja, ayo.”
Dengan penuh semangat aku menggandeng lengan Elga. Ini benar-benar menyenangkan, disepanjang perjalanan Elga menggenggam erat tanganku, aku bersandar dibahu Elga menikmati perjalanan kami dan melupakan semua kesalahan yang telah Elga perbuat padaku.
Kami berhenti disebuah Tenda di pinggir jalan. Aku sedikit ragu, apa Elga benar-benar mengajakku makan ditempat seperti ini. Aku tahu betul sifat Elga, dia tidak mungkin mau makan di warung kecil di pinggir jalan.
“Kenapa El? Mienya gak enak?”
“Enggak ko, mienya enak, Cuma panas aja. Kamu gak apa-apa kan makan ditempat kaya gini Nilam?”
“Enggak. Aku sering ko makan ditempat kaya gini. Mie ayamnya enak loch. Kamu kunyah pelan-pelan dan nikmati rasanya dalam-dalam.”
Aku yakin, Elga gak pernah makan ditempat kaya gini. Tapi sepertinya Elga mulai menikmati makanannya, dia bercerita panjang lebar tentang teman-temannya, keluarganya dan banyak hal.
Dua tahun bersama Elga bukan waktu yang singkat, dan tidak mudah untuk mempertahankan hubungan kami selama ini. Elga sering menghianati aku, bukan satu atau dua kali Elga berselingkuh, tapi dia tetap kembali padaku. Dan aku selalu memaafkannya, itu yang membuatku kehilangan sahabat-sahabatku. Mereka benar, aku wanita bodoh yang mau dipermainkan oleh Elga. Meskipun kini mereka menjauhiku, aku tetap menganggap mereka sahabatku.
Selesai makan Elga Nampak kebingungan, dia mencari-cari sesuatu dari saku celananya.
“Apa dompetku ketinggalan di Taksi?”
“Yakin di saku gak ada?”
“Gak ada. Gimana dong?”
“ya udah, pake uang aku aja. Setiap jalan selalu kamu yang traktir aku, sekarang giliran aku yang traktir kamu. Ok!”
“ok. Makasih ya sayang, maafin aku.”
Saat di kampus, aku bertemu dengan Alin dan Flora. Aku sangat merindukan kedua sahabatku itu, hampir empat bulan kami tidak bersama, hingga saat ini mereka tetap sahabat terbaikku. Saat berpapasan, Alin menarik tanganku.
“Nilam, kamu sakit? Ko pucet sich?”
Alin bicara padaku, ini seperti mimpi, Alin masih peduli padaku.
“Engga, Cuma capek aja ko Lin. Kalian apa kabar?”
“Jelas capek lah, punya pacar diselingkuhin terus! Lagian mau aja sich dimainin sama cowok playboy kaya Elga! Jangan-jangan Elga gak sayang sama kamu? Ups, keceplosan.”
“Stop Flo! Kasian Nilam! Kamu kenapa sich Flo bahas itu mulu? Nilam kan gak salah.”
“Udah dech Alin, kamu diem aja! Harusnya kamu ngaca Nilam! Kenapa kamu diselingkuhin terus!”
Flora bener, jangan-jangan Elga gak sayang sama aku, Elga gak cinta sama aku, itu yang buat Elga selalu menghianati aku. Selama ini aku gak pernah berfikir ke arah sana, mungkin karena aku terlalu mencintai Elga dan takut kehilangan Elga. Semalaman aku memikirkan hal itu, aku ragu terhadap perasaan Elga padaku. Jika benar Elga tidak mencintaiku, aku benar-benar tidak bisa memaafkannya lagi.
Meskipun tidak ada jadwal kuliah, aku tetap pergi ke kampus untuk mengerjakan tugas kelompok. Setelah larut malam dan kampus sudah hampir sepi aku pun pulang. Saat sampai ke tempat parkir, aku melihat Elga bersama seorang wanita. Aku tidak bisa melihat wajah wanita itu karena dia membelakangiku. Mungkin Elga menghianatiku lagi. Kali ini aku tidak bisa memaafkannya. Mereka masuk ke dalam mobil, aku bisa melihat wanitaitu, sangat jelas, dia sahabatku, Flora….
Sungguh, aku benar-benar tidak bisa memaafkan Elga. Akan ku pastikan, apa Elga akan jujur padaku atau dia akan membohongiku, ku ambil ponselku dan menghubungi Elga.
“Hallo, kamu bisa jemput aku sekarang El?”
“Maaf Nilam, aku gak bisa kalo sekarang. Aku lagi nganter kakak, kamu gak bawa mobil ya?”
“Emang kakak kamu mau kemana El?”
“Mau ke…, itu mau belanja. Sekarang kamu dimana?”
“El! Sejak kapan kamu mau nganter kakak kamu belanja? Sejak Flora jadi kakak kamu? Hah?!!”
“Nilam, kamu ngomong apa sayang? Kamu bilang sekarang lagi dimana?”
“Aku liat sendiri kamu pergi sama Flora El! Kamu gak usah bohongin aku! Kali ini aku gak bisa maafin kamu El! Kenapa kamu harus selingkuh sama Flora El? Aku benci kamu! Mulai sekarang aku gak mau liat kamu lagi! Kita Putus El!”
“Nilam, ini gak…….”
Kubuang ponselku, kulaju mobilku dengan kecepatan tertinggi, air mataku terus berjatuhan, hatiku sangat sakit, aku harus menerima kenyataan bahwa Elga tidak mencintaiku, dia berselingkuh dengan sahabatku.
Beberapa hari setelah kejadian itu aku tidak masuk kuliah, aku hanya bisa mengurung diri di kamar dan menangis. Beruntung Ibu dan Ayah mengerti perasaanku, mereka memberikan semangat padaku dan mendukung aku untuk melupakan Elga, meskipun aku tau itu tak mudah. Setiap hari Elga datang ke rumah dan meminta maaf, bahkan Elga sempat semalaman berada di depan gerbang rumahku, tapi aku tidak menemuinya. Aku berjanji tidak akan memafkan Elga, dan janjiku takan kuingkari, tidak seperti janji-janji Elga yang tidak akan menghianatiku yang selalu dia ingkari.
Hari ini kuputuskan untuk pergi kuliah, aku berharap tidak bertemu dengan Elga. Tapi seusai kuliah, tiba-tiba Elga ada dihadapanku.
“Maafin aku Nilam! Aku sama Flora gak ada hubungan apa-apa. Aku Cuma nanyain tentang kamu ke dia Nilam!
“Kita udah putus El! Jangan ganggu aku lagi! Sekarang kamu bebas! Kamu mau punya pacar Tujuh juga bukan urusan aku!”
“Tapi Nilam…..”
Aku berlari meninggalkan Elga, meskipun aku sangat mencintainya, aku harus bisa melupakannya. Elga terus mengejarku dan mengucapkan kata maaf. Tapi aku tak pedulikan dia, aku semakin cepat berlari dan menyebrangi jalan raya. Ketika sampai di seberang jalan, terdengar suara tabrakan, dan…………
“Elgaaaa…..”
Elga tertabrak mobil saat mengejarku, dia terpental sangat jauh. Mawar merah yang ia bawa berserakan bercampur dengan merahnya darah yang keluar dari kepala Elga.
“Elga, maafin aku!”
“Nilam. Ma-af ma-af a-ku jan-ji jan-ji ga sa-ki-tin ka-mu la-gi a-ku cin-ta ka-mu a-ku ma-u ni-kah sa-ma kam……”
“Elgaaaaaa……”
Elga meninggal saat itu juga, ini semua salahku, jika aku mau memaafkan Elga semua ini takan terjadi. Sekarang aku harus menerima kenyataan ini, kenyataan yang sangat pahit yang tidak aku inginkan, yang tidak mungkin bisa aku lupakan. Elga menghembuskan nafas terakhirnya dipelukanku, disaat terakhir dia berjanji takan menyakitiku lagi, disaat dia mengatakan mencintaiku dan ingin menikah denganku. Dia mengatakan semuanya disaat meregang nyawa ketika menahan sakit dari benturan keras, ketika darahnya mengalir begitu deras membasahi aspal jalanan.
Rasanya ingin sekali menemani Elga didalam tanah sana, menemaninya dalam kegelapan, kesunyian, kedinginan, aku tidak bisa berhenti menangis, menyesali perbuatanku, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.
Satu minggu setelah Elga meninggal, aku masih menangis, membayangkan semua kenangan indah bersama Elga yang tidak akan pernah terulang lagi. Senyuman Elga, tatapan Elga, takan pernah bisa kulupakan.
“Nilam sayang, ini ada titipan dari Ibunya Elga. Kamu jangan melamun terus dong! Kamu harus bangkit! Biar Elga tenang di alam sana. Ibu yakin kamu bisa!”
“Ini salah aku Bu. Aku butuh waktu.”
Kubuka bingkisan dari Ibu Elga, didalamnya ada kotak kecil berwarna merah, mawar merah yang telah layu dan amplop berwarna merah. Didalam kotak merah itu terdapat sepasang cincin. Aku pun menangis kembali dan membuka amplop itu.
Dear Nilam,
Nilam sayang, maafin aku, aku janji gak akan nyakitin kamu, aku sangat mencintai kamu, semua yang udah aku lakuin itu buat ngeyakinin kalo Cuma kamu yang terbaik buat aku, Cuma kamu yang aku cinta.
Aku harap, kamu mau nemenin aku sampai aku menutup mata, sampai aku menghembuskan nafas terakhirku. Dan cincin ini akan menjadi cincin pernikahan kita.
Aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin berpisah denganmu Nilam.
Nilam sayang, maafin aku, aku janji gak akan nyakitin kamu, aku sangat mencintai kamu, semua yang udah aku lakuin itu buat ngeyakinin kalo Cuma kamu yang terbaik buat aku, Cuma kamu yang aku cinta.
Aku harap, kamu mau nemenin aku sampai aku menutup mata, sampai aku menghembuskan nafas terakhirku. Dan cincin ini akan menjadi cincin pernikahan kita.
Aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin berpisah denganmu Nilam.
Love You
Elga
Air mataku mengalir semakin deras dari setiap sudutnya, kupakai cincin pemberian Elga, aku berlari menghampiri Ibu dan memeluknya.
“Bu, aku udah nikah sama Elga!”
“Nilam, kenapa sayang?”
“Ini!” Kutunjukan cincin pemberian Elga dijari manisku.
“Nilam, kamu butuh waktu nak. Kamu harus kuat!”
“Sekarang aku mau cerai sama Elga Bu!” kulepas cincin pemberian Elga dan memberikannya pada Ibu.
“Aku titip cincin pernikahanku dengan Elga Bu! Ibu harus menjaganya dengan baik!”
Ibu memeluku erat dan kami menangis bersama-sama.
Langganan:
Postingan (Atom)