Judul: Abadi
Genre: happy and sad
Karya: Susanti
.
.
Matahari telah memancarkan
sinarnya menggantikan sang bulan.
Prilly yang masih tidur dan
terlelap dalam mimpi indahnya terpaksa harus bangun dan berangkat kesekolah.
Prilly latuconsina yah gadis
yang cantik dan manis ini mempunyai sahabat yang begitu setia dan selalu
menghiburnya dikala kesedihan melanda dirinya. Yaps sahabatnya bernama Aliando
Syarief yang kerap dipanggila ali.
Persahabatan mereka
sangatlah langgeng bayangkan saja dari mereka berusia 5 tahun hingga SMA mereka
tetap bersama-sama.
Hingga akhirnya ali dan
prilly saling jatuh cinta dan menjadi sepasang kekasih.
Ali: prill..
Prilly: eum
Ali : inikan udah satu tahun
kita jadian dan aku mau merayakan itu
Prilly : maksud kamu?
Ali : kita dinner yah nanti
malam
Prilly : eum gimana yah???
Ali : ayolah *dengan wajah
memelasnya dan prilly yang melihat itu tak bisa menolak keinginan kekasih
tercintanya itu
Prilly : okk nanti malam
yah,jemput loh awas kalau gk di jemput
Ali : sipp bos *mencubit pipi
chubby prilly.
Prilly yang merasa kesakitan
langsung mengejar ali dan yah begitulah mereka walau sudah menjadi sepasang
kekasih namun persahabatan mereka tetap terjalin dan sebuah kejailan-kejailan
dan hal-hal konyol lainnya.
Kini siang berganti malam.
Ali yang sedang bersiap-siap untuk dinnernya bersama orang yang sangat
dicintainya itu. Ali mengenakan kemejan berwarna hitam serta jeans biru tua.
Dia telah siap untuk menjemput prilly, tak perlu banyak cingcong dia langsung
menuju bagasi dan menyalakan mesin mobilnya. Tak butuh waktu lama untuk dia
sampai dirumah prilly.
Ali memarkirkan mobilnya
dihalaman rumah prilly yang cukup luas itu. ali turun dari mobilnya belum
sempat dia mengetok pintu rumah prilly. Gadis cantik itu muncul dari balik
pintu.
Betapa terkejutnya ali
prilly telah siap dan dia begitu cantik malam ini dengan mengenakan dress
berwarna ungu yang panjangnya 10cm diatas lutut prilly dan rambut yang
dikesampingkan itu serta pita berwarna ungu
Yang menambah kecantikannya
itu. Ali hanya bisa melongo dan menelan salivanya sendiri.
Prilly: li..aly.. halow
*menepuk pundak ali
Ali : ahh iyya..
Prilly : yuk berangkat
Ali : iya ayo
Ali membawa prilly ke sebuah
taman yang begitu indah dengan di hiasi lilin-lilin yang berbentuk love
ditengahnya terdapat meja yang sudah dihidangkan berbagai makanan yang lezat
dan kursi, serta kemilauan lampu yang kerlap-kerlip ditambah lagi suasana malam
yang damai.
Ali dan prilly telah usai
makan, Mereka memutuskan untuk pulang. Ditengah perjalanan suatu peristiwa
menimpa mereka. Mobil yang di lajukan ali menabrak pohon besar. Ali dan prilly
dibawa ke rumah saki
Beruntunglah prilly yang
masih selamat dan hanya mengalami luka ringan, namun sebaliknya ali kini sedang
kritis dan koma akibat benturan keras dikepalanya itu.
Prilly dengan sangat setia
dan tulusnya menjaga ali sampai hembusan nafas terakhir ali. Prilly pun shok
dan histeris dia membisikkan sebuah kalimat indah pada ali disela-sela isak
tangisnya itu
"Aku janji li aku akan
menyusulmu dengan segera. Tunggulah aku disana li" begitulah bisikkan
prilly pada ali
Yah ternyata benar apa yang
di ucapkan prilly. Setelah pulang dari pemakaman ali, prilly tertabrak truk dan
mengeluarkan banyak darah. Dia meninggal dalam perjalanan menuju ke rumah
sakit.
Kini makam ali dan prilly
bersebelahan.
..TAMAT..